Klik Like Bila bermanfaat
300633483469450

×

post

Monday, February 9, 2015

yes ! you can love me again !


oleh : khosa


“aku tak tau seberapa besar rasa suka ku padamu, yang aku tau..aku selalu merasa sakit saat kamu jauh dari jangkauanku.”
-Geza-

Kring..kring
        Suara bel istirahat pertama telah berbunyi, dan itu berarti sudah saatnya bagi para siswa untuk mengistirahatkan sejenak otak mereka yang dari pagi sudah di asah kemampuannya. Termasuk aku yang kini sedang meregangkan otot leherku yang sepertinya mulai konslet gara-gara rumus aritmatika sialan tadi -_-
Huh ! aku benci matematika ! ya Tuhan.. seandainya di sekolahku ini tidak ada pelajaran matematika, aku yakin aku adalah orang pertama yang akan mencium tangan keriput milik guru matematika tadi karena saking senangnya hahaha tapi abaikan . mana ada sekolah yang tidak ada pelajaran matematika ? otakku ini hanya berisi khayalan saja -__-  oh god.
Aku berjalan keluar kelas berusaha menghirup sebanyak mungkin udara segar yang masih tersisa di pagi hari, mataku menyusuri setiap sudut sekolah dari atas. Ya.. kelasku terletak di lantai 2 dan itu membuatku bebas melihat kegiatan yang siswa lain lakukan di bawah sana dari atas.
“sa, kekantin yuk !. “ tiba-tiba seseorang menepuk sebelah bahuku dengan sedikit kasar dan itu membuatku jengah karena aku tidak suka ada orang yang membuatku terkejut seperti tadi.
“ogah ah ! males !..” jawabku sambil menyingkirkan tangan jeni dari bahuku, dia adalah Jeni teman sebangkuku. Dia itu cerewet, kepo, dan menyebalkan menurutku, tapi yah.. walaupun dia menyebalkan tapi dia baik kok,cantik pula.
“ish ! awas loh kalo aku bawa jajan dari kantin ,kamu nggak boleh minta !!.” Teriaknya jengkel sambil berlari menjauhiku.
Aku hanya mendengus geli melihat tingkahnya itu, kebiasaan jeni memang selalu marah tapi tidak tahan lama alias dia tidak benar-benar marah padaku ,dia hanya menggertakku haha..
Ku alihkan lagi pandanganku kearah lapangan basket,tak terasa kedua sudut bibirku terangkat membentuk sebuah senyuman tatkala mataku menangkap sosok yang begitu aku kagumi, dia adalah Geza..ketua tim basket di sekolah kami. Sorot matanya yang tajam, alis matanya yang tebal, bibir pink nya yang tipis, garis rahangnya yang tegas, kulit yang seputih susu tanpa ada cacat sedikitpun , dan tinggi yang mungkin melebihi 175 cm . membuat mataku tak pernah merasa bosan melihatnya, never !
Rambut yang membingkai sisi wajahnya yang sedikit chubby itu bergoyang seirama dengan gerak larinya merebut bola basket yang di pegang lawan mainnya. Tak lama kemudian ia menoleh kearahku lalu kusunggingkan senyum  terbaikku padanya namun..semua senyumku seakan pudar seketika saat ia memalingkan wajahnya tanpa membalas senyumku tadi.
“sa, lagi ngliatin pacar yang sok kecakepan itu yah? Tapi dia emang cakep sih ..” cerocos Jeni yang baru saja kembali dari kantin.
“apaan sih, aku nggak lagi liatin geza kok.” Sangkalku
“iyeee kah ?.” ucapnya sambil meniru logat bahasa di kartun upin-ipin.
Aku cepat-cepat menganggukkan kepalaku sebelum Jeni berubah menjadi robot yang bisa merusak gendang telingaku
“eh ! liat deh !” ucap Jeni sambil menunjuk sesuatu ke arah lapangan.
Mataku dengan sigap menoleh ke arah obyek yang di maksud jeni tadi
“ngapain tuh Cesa si cewek suneo deketin geza kayak gitu, sampe sok ngelap keringet geza segala !!” teriak Jeni histeris
~PYAR~ seperti ombak yang menghantam tubuhku dengan keras membuatku limbung tapi ku tahan, aku tak mau menjadi orang yang lemah dihadapan temanku sendiri.
Cesa , dia adalah ketua tim cheerleaders basket di sekolah kami, dia cantik , putih , kaya, tapi licik . cesa selalu berusaha mendekati geza dan berusaha merebutnya dariku , bahkan sering kali cesa dengan terang-terangan  menampilkan sifat manjanya pada geza di hadapanku dan itu membuatku muak ! sangat muak..
Dadaku sedikit sesak saat melihat geza tak menolak sedikitpun sentuhan yang cesa berikan, malahan dia tersenyum... senyum yang tak pernah geza tunjukkan padaku. Ya Tuhan..perasaan apa ini
“sa ! kasih aku perintah ! aku pengin banget jambak rambut si suneo yang sok kecentilan itu!!!” geram jeni sambil mengguncang-guncangkan tubuhku gemas.
“nggak usah, biarin ajalah..kita masuk kelas aja yuk.”ucapku sambil tersenyum, senyum yang aku paksakan kemudian menarik asal kerah Jeni.
Sekedar menginformasikan, aku dan geza memang pacaran ,tapi aku tak pernah merasa di perhatikan olehnya. Bahkan dia selalu cuek dan bersikap acuh tak acuh jika bersamaku.Hhh... kalian tau? Selama hampir 6 bulan aku dan geza berpacaran, hanya 2 kali dia mengajakku kencan ! mungkin tidak bisa di bilang kencan karena geza selalu saja diam dan bicara hanya jika aku bertanya sesuatu padanya..huh ! ya Tuhan aku sudah lelah seperti ini, aku tak sekali dua kali ini aku melihatnya sedang berduaan dengan cesa ,tapi aku sudah berkali-kali melihatnya seperti itu dengan  kedua mataku sendiri. Tak terasa pipiku mulai basah namun aku segera menghapusnya.
At 08:45
Malam ini tak henti-hentinya aku menatap langit malam yang bahkan tak ada bintang sama sekali, yah.. karena malam ini cuacanya sedang mendung. Sesekali aku menampar bagian tubuhku sendiri gara-gara nyamuk sialan yang sekarang sedang sibuk mengeroyoki bagian tubuhku yang terbuka. Aku jadi teringat dengan pepatah yang aku baca di google tadi “Tuhan menciptakan nyamuk agar kita bisa menampar diri kita sendiri” haha ternyata itu nyata.
...detik indah di pulang sekolah ..di siang lewat pukul dua belas ..basah tubuhku terguyur hujan..bersama berdua tertawa bahagia...(Fatin ft Mika-kamulah kamuku).
Kualihkan pandanganku ke arah Hpku di atas tempat tidur. Aku menghampiri ranjangku dan membuka pesan yang baru saja masuk.
From : Geza <3
“sibuk nggak? Temui aku di perempatan dekat rumahmu sekarang.”
Cih ! lihat ! bahkan dia tak pernah memanggilku dengan nama kesayangan yang selalu di praktekkan oleh pasangan di luar sana. Mungkin ini waktunya untuk aku mengungkapkan semua unek-unekku selama ini,jujur aku sudah lelah dengan kelakuannya. Aku juga ingin seperti pasangan yang lain,bergurau dan saling mengerti satu sama lain.
Kuputuskan untuk mengikuti keinginannya itu, aku menyambar sweater pink tipisku yang ada di kursi belajar dan memakainya. Kemudian berjalan keluar kamar.
“mau kemana malem-malem gini dek?” tanya kakak perempuanku yang sedang asik menonton drama favoritnya “JODHA AKBAR”.
“beli pulsa kak, bentar doang kok.” Dustaku
“oh ya udah,hati-hati ya.”ucapnya lagi
Dengan langkah malas aku menghampiri geza yang sedang duduk di bangku perempatan jalan, tanpa babibu lagi aku pun langsung duduk di sampingnya,aku sedikit menjaga jarak dengannya.
“ada apa.” Tanyaku sedatar mungkin
“aku mau ngomong penting sama kamu.” Ucapnya
“aku mau pu..”
“aku juga mau bilang putus sama kamu.”  Sambarku sebelum geza sempat menyelesaikan kalimatnya.
Aku lihat dia sedikit kaget dengan penuturanku yang terkesan dadakan ini,’heh! Bukannya kamu senang za aku bilang kayak gitu’  batinku
“apa maksudmu?.” Ucapnya heran
Aku menghela nafas panjang dan memberanikan diri untuk menatap mata geza.
“maksudku? Bukannya kamu emang mau bilang putus sama aku za?.”
Ucapku sarkastik
“aku udah lelah za, aku udah nggak sanggup lagi terus-terusan kayak gini ! jadi pacar yang bahkan mungkin nggak pernah kamu anggap. Aku selalu diam ,karena mungkin dengan diam aku bisa ngredain rasa sedih aku tapi semakin di diamkan aku semakin depresi menghadapi kelakuan kamu ! aku pikir dengan cara ini kamu bisa lari dari seseorang yang mungkin udah menjadi benalu di hidup kamu . dan sekarang aku mohon ..”
Aku menghela nafas sejenak sambil meremas ujung sweaterku.
“akhiri semua omong kosong ini.” Ucapku bersamaan dengan setetes airmata yang terjun bebas melewati pelupuk mataku. Dengan cepat aku beranjak pergi dan berlari meninggalkan geza yang sempat memanggil namaku, ‘aku nggak peduli!’ Aku belajar tak peduli padanya mulai saat ini.
” Loh kok mata kamu sembab gitu dek ? kamu nangis ya?.” Tanya kakakku khawatir saat aku masuk rumah dengan keadaan yang cukup berantakan.
“nggak kok, tadi ada nyamuk yang gigit pelupuk mataku jadi aku kucek-kucek ,eh malah jadi kayak gini.”Dustaku lagi ‘maaf kak’ batinku
“cepet gih di obatin , entar tambah sakit.” Perintah kakakku dan akupun mengangguk kemudian mulai beranjak memasuki kamarku.
Sejak saat itu aku membuang kartu hpku ,ku hapus nomornya dan ku buang semua barang yang dapat mengingatkanku padanya. Sakit memang tapi ini konsekuensinya jika ingin move on !
Selama hampir 2 bulan semenjak malam itu , aku selalu menghindari geza .pernah sekali aku berpapasan dengannya di toilet, hampir saja ia menarikku ke dalam tapi aku memberontak dan tak mau mendengar penjelasan yang keluar dari mulutnya. Sampai saat ini aku menyibukkan diriku dengan melakukan kegiatan yang menguras waktu seperti membuat novel atau mengikuti kegiatan yang ada di sekolahku lainnya. Dan ku akui itu cukup efektif untuk ku yang sedang melakukan masa move on ini.
“sa, ke kantin yuk !.” ajak Jeni sambil menarik tanganku yang sedang sibuk berkencan dengan para pensil warna-warni di atas mejaku
“iya ! sabar dong !.” sungutku sambil merapikan mejaku yang seperti kapal pecah.
Di kantin
“akhir-akhir ini kamu kayak sibuk banget sih ?.” tanya Jeni sambil memakan mie instannya dengan rakus.
“biasa aja kok.” Jawabku sambil sesekali menyeruput jus mangga ku yang manis ini. Semanis yang nulis cerita hahaha *Plak* abaikan -_- ...
“eh liat tuh geza sama cesa si cewek suneo lagi kesini.” Bisik Jeni
Akupun menoleh kearah mereka yang memang sedang berjalan menuju arah kantin. Tangan cesa bergelayutan di lengan geza dengan manja ,sesekali cekikikan seperti orang gila ! ‘emang nggak waras’ batinku dongkol
Sedangkan manusia di samping Cesa hanya diam seperti zombi berjalan, eh tunggu, zombi? Iya..sekarang wajah geza seperti mayat berjalan . pucat dan berantakan. Alahhh.. mau kayak zombi kek, mayat kek aku udah nggak peduli.
Mereka duduk tepat di meja yang ada di depanku ,sesekali cesa melirikku dan menyunggingkan senyum yang seakan sedang mengejekku. ‘suneo ! mati saja sana !.’ batinku berteriak. Kalian tau ? tanganku sudah gatal ingin mencakar wajahnya yang sok kecentilan itu,tapi aku harus menahannya. Malu kan kalau tiba-tiba menyerang orang tanpa tau sebab musababnya?
“udah selese kan? Ayo balik ke kelas .” ucapku pada Jeni ,padahal baru separuh mie nya yang jeni makan.
“eh sasa ~ kok buru-buru sih ? kenapa? “ ucap cesa tiba-tiba menoleh kearahku  dan memandangku dengan tatapan nakalnya, hih !
Geza pun ikut menoleh kearahku, mata yang dulu tajam seperti ujung pisau sekarang entah kenapa terasa teduh seperti tersirat banyak kesepian di dalamnya.
“heh suneo bin jayen ! emang kenapa kalo buru-buru ,situ nggak terima ya !.”gertak jeni sambil menunjuk tepat ke arah muka cesa. Sontak semua mata yang ada di kantin itupun tertuju ke arah kami berempat.
“udah jen, mending yang sehat ngalah.” Ucapku menenangkan jeni
“nggak baik buang-buang tenaga Cuma buat ngladenin orang-orang yang nggak penting.” Ucapku sinis sambil menarik tangan jeni menjauhi kantin, sempat aku menoleh lagi dan ku lihat geza masih menatapku dengan tatapan yang sulit ku artikan tanpa menanggapi ocehan si suneo di sampingnya ‘kenapa sih tuh anak’ batinku bingung.
Hari-hari ku lewati seperti biasa ,tak terasa besok adalah hari ulang tahunku yang ke 17. Aku sangat menantikan moment berharga ini dalam hidupku ,kira-kira kejutan apa yang akan Tuhan berikan padaku malam ini. Haha jadi nggak sabar deh...
Tok..tok
“dek ada Jeni di depan !.” teriak kakakku dari luar kamar
“iya bentar kak !.” akupun segera keluar kamar dan menemui jeni yang sedang duduk di ruang kamar.
“tumben malem-malem gini main kesini.” Tanyaku sambil duduk di sampingnya
“hehe mau nagih makan-makannya.” Ucapnya sambil nyengir kuda
“jiahh! Kirain ada apa.” Teriakku sambil menoyor kepalanya
“heh ! yang sopan dong ,kepalaku ini udah di fitrahin sama bapakku 25000 tau  waktu lebaran kemarin! main toyor aja.” Sungutnya sambil menjauhkan duduknya dari sampingku
“kalo marah nggak jadi makan-makan nih !.” ancamku dan berhasil membuatnya luluh.
Malam ini kami kami habiskan untuk bakar-bakar ikan bersama kakakku, Jeni dan ayah ibuku yang kebetulan pulang dari luar kota. Terima kasih Tuhan atas kejutannya...
At 05:45
Ini memang masih pagi sekali ,tapi sekarang aku sedang berjalan sendirian menyusuri koridor sekolah. Sesekali aku bersenandung ria...oh ya Tuhan ??!! hari ini aku bahagia sekali bisa sarapan pagi bersama keluarga lengkapku serta mendapat ucapan selamat ulang tahun dari ayah ,ibu dan kakakku  ^_^ pokoknya aku senang sekali hari ini.
“sasa..”
Akupun menoleh ke arah sumber suara yang tadi memanggilku
“Geza ?” ucapku bingung saat melihat geza sedang berdiri tak jauh dari depanku, keadaannya menurutku mengenaskan. Bajunya kusut ,rambutnya berantakan dan matanya seperti orang yang baru bangun tidur.
“tumben pagi-pagi banget udah disini.” Tanyaku sesantai mungkin, jujur saat ini tanganku gemetaran dan kuputuskan untuk menyembunyikan tanganku di belakang badan
“tadi malem aku ketiduran di sekolah.” Ucapnya sambil menggaruk tengkuknya canggung
Aku hanya mengangkat sebelah alisku heran ‘Geza yang notabene cowok demen rumah bisa ketiduran di sekolah? Hebat !’ teriakku dalam hati
“oh.. ya udah aku ke kelas dulu ya.” Ucapku sok cuek dan mulai berjalan lagi tapi tiba-tiba geza melangkah menghalangi jalanku
“ada apa?” ucapku heran
“nanti kamu sibuk nggak? Kalau nggak aku mau minta tolong sama kamu.” Ucapnya
“minta tolong apa?.”
“ nanti jam 9 temui aku di taman belakang sekolah” ucapnya lagi sambil menampilkan 10 jarinya di depan mukaku.
“ehm..” aku berdehem kemudian menekuk ibu jari tangan kanan geza dengan jari telunjukku
“i-ini baru sembilan..” ucapku dengan gugup ! ya Tuhan kenapa aku jadi gugup seperti ini?
“oh maaf.” Ucapnya sambil tertawa hambar
“nanti akan aku usahakan.” Teriakku sambil berlari dari hadapannya. Sumpah ! aku gugup banget padahal aku udah janji mau nglupain dia tapi hatiku nggak mau di ajak negosiasi ish !
At 09:01
“mana sih orangnya.” Gumamku, saat ini aku sudah ada di belakang sekolah tepatnya taman dekat kolam ikan. Aku bahkan sampai beralasan sakit perut dan ingin istirahat di ruang UKS sebentar demi permintaan geza tadi.
‘udah di bela-belain kesini malah orangnya nggak nongol’ batinku dongkol
Kuputuskan untuk berbalik berniat kembali ke kelas ,tapi tiba-tiba geza sudah berdiri di belakangku ‘horror banget sih’ batinku bergidik
“bisa nggak sih jangan bikin aku kaget !.” sungutku kesal,tapi geza hanya diam dan memandangku sambil tersenyum
Tiba-tiba kedua tanganku ia pegang erat, aku kaget dan berusaha melepaskannya tapi percumah tenaga wanita di takdirkan lebih lemah dibanding tenaga laki-laki.
“lepasin dong,entar ada yang liat.” Geramku sambil berusaha melepaskannya.
“maaf.” Ucapnya dan itu sukses membuatku langsung terdiam
“maaf? Buat apa?.” Tanyaku heran. ‘ini anak kena sawan apa sih? Jadi horror bin aneh gini’ sungutku dalam hati
“maaf buat segalanya, udah buat kamu marah, kecewa, sedih dan mungkin benci sama aku. Aku nggak bermaksud buat nyakitin perasaan kamu sumpah !,jujur..aku masih sayang sama kamu sa,mungkin kamu nganggep ini lelucon tapi tolong kali ini kamu harus percaya sama aku , aku emang nggak romantis,aku cuek, aku bodoh udah nyia-nyiain pacar sebaik kamu, sesabar kamu, dan semanis kamu..”
Ya Tuhan ..aku hanya bisa menganga mendengar ucapannya itu, aku berani taruhan demi kepala botak milik pak guru matematika ku itu,di depanku sekarang geza baru saja mengucapkan kata keramatnya dengan kalimat panjang x lebar x tinggi di bagi 2 sama dengan rumus…rumus apa hayooo?? *Plak* abaikan...
Aku berjinjit berusaha menempelkan keningku di keningnya,seakan tau apa yang akan aku lakukan,geza menundukkan sedikit badannya yang seperti gantar pete (?) di rumahku sehingga kening kami bertemu.
“nggak panas? Tapi kok kamu ngigau?.” Ucapku polos sambil menjauhkan keningku dari keningnya
Ctak !
“aw !” sakit ! itu yang sedang aku rasakan teman.. bagaimana tidak sakit? Geza memukul dahiku sedikit kasar!
“yang serius dong!.” Gerutu geza sambil mempoutkan bibirnya
“ish!” aku hanya mendesis sambil mengalihkan pandanganku kearah lain, lama-lama seperti ini membuatku tidak nyaman.
“sa..” geza memanggilku pelan dan aku segera mengalihkan pandanganku ke arahnya
“hm?.” Gumamku
“Can I love you...again?.”
Aku tersedak secara tiba-tiba setelah mendengar ucapannya tadi, ya Tuhan apa lagi ini..
“kamu nggak papa?.” Ucapnya khawatir sambil menepuk-nepuk punggungku pelan
“kamu bercandanya keterlaluan !.” sungutku kesal
“kamu pikir aku sedang bercanda hah?” ucapnya mulai serius
Kulihat geza mengambil sesuatu yang ada di saku celananya dan menyodorkan kearahku.Sejenak aku memandangi setangkai bunga mawar merah yang daunnya sudah lusuh, mungkin terlalu lama di dalam saku.
“ini maksudnya apa?” ucapku bingung, jujur ..jika ada alien yang kebetulan lewat di sekitar sini aku mau meminta tolong padanya untuk membawaku berteleportasi dari tempat ini, aku ketakutan ! sikap geza 180 derajat lebih aneh dari biasanya -_-
“kalo kamu mau nerima aku ,kamu boleh ngambil bunga ini dari tangan aku..tapikalo kamu nggak mau nerima aku lagi , kamu boleh pergi  dan jangan ambil bunga ini. Bunga ini susah payah aku petik dari kebun seberang jalan dengan pengorbanan di kejar anjing seharian.” Ucapnya dengan wajahinnocent !camkan innocent ! kalimat awalannya emang buat aku serasa terbang di angkasa, tapi kalimat akhirannya ??? ya Alloh…mentalku down seketika -_-
“kamu lagi nyogok aku ya ?” ucapku asal, emangnya aku segampang itu di beri bunga langsung kayak cacing kepanasan minta digoreng?
“aku nggak niat nyogok, aku lagi nggak bawa duit sekarang ! nih liat.” Timpalnya sambil menarik keluar dalaman saku yang bersih tanpa uang sepeserpun.
“aku udah tau.” Ucapku sambil menguap
“biasanya kamu kepo.” Dengan segera aku mengambil ancang-ancang melepaskan sepatuku dan berniat melemparkannya ke arah muka geza , tapi dengan kecepatan kilat bak jurus chidori milik sasuke, geza menahan tanganku yang sedang memegang sepatu.
“mau ngapain!.” Tanya geza histeris
“mau nglempar muka kamu yang sok kecakepan !!!.”
“aku emang udah cakep, ngapain di lempar sepatu ?entar malah tambah cakep.” Ujarnya dengan rasa PD tingkat kabupaten.
“kamu belajar alay dari siapa? Mana orangnya biar aku tinju !beraninya ngrubah geza yang cool jadi alay kayak gini !.” teriakku frustasi
“ehm.” Geza berdehem dan sukses membuatku terdampar ke dunia nyata lagi, ya Alloh..tadi aku keceplosan, gimana ini??? pasti geza ngira aku masih sangat sangat sangat menyukainya, tapi emang bener sih aku nggak mau munafik . aku emang masih suka sama si gantar pete idaman sejuta umat ini.
“jadi?” ucapnya ambigu
“jadi apa?.” Tanyaku bingung
“take my flower or not?.”
Aku diam mendengar kata-katanya, lidahku kelu untuk mengucapkan sesuatu sebagai jawaban. Terlintas sepercik kenanganku dulu saat masih bersamanya ,jika aku mengijinkannya utuk kembali ,aku takut..dia memperlakukanku seperti dulu,mengacuhkan ku..meremehkanku..mendiamkanku
..itu semua sukses membuatku goyah dalam hitungan detik bahkan sekon. Mataku menerawang kedalam bola mata nya ,mencari suatu kebohongan yang mungkin tertata rapi di dalam sana.  Tapi  aku bukan seseorang yang mampu membaca pikiran orang lain.
“so, can I love you again?.” Ucapnya lagi dengan tatapan matanya yang selalu aku rindukan.
“sorry..” berlahan aku menundukkan wajahku dan menarik diriku untuk menjauhinya. Sesak !itu yang sedang aku rasakan, suasana yang tadi sempat membuatku nyaman kini justru membuatku tak karuan. Kakiku melangah gontai memasuki ruang kelas lagi.
“kamu tidak jadi ke uks sa?.” Tanya guru bahasa inggris ku
“uks penuh bu.” Dustaku
“ya sudah ,istirahat di bangkumu saja. Jangan paksakan mengikuti pelajaran ya?.” Ucap guruku dan aku hanya mengangguk sambil  kembali ke arah bangku ku.
“kamu sebenernya  abis dari mana?.” Bisikjeni kearahku
Aku hanya mengedikkan bahu sambil menidurkan kepalaku di atas meja.
Jeni mendengus keras dan mengalihkan  pandangannya kearah guru lagi..
Setengah jam berlalu…
“Ya alloh..apa tindakanku sudah benar?, tapi…”aku meremas ujung rokku gusar, entah keberanian dari mana aku malah beranjak lari keluar kelas. Semua orang di kelasku memandangku heran terutama guru bahasa inggris yang menatapku sambil menggelengkan kepalanya. Kaki ku terus menyusuri koridor sekolah dengan tergesa-gesa ,sesekali aku menyenggol pot bunga hingga hampir pecah. Mataku menatap sekeliling mencari sesosok yang sedang aku cari, hatiku tak henti-hentinya merutuk kecerobohanku sendiri, benar-benar membuatku gila!!
Aku duduk di bangku taman belakang dengan mata yang masih jelalatan mencari seseorang, aku butuh oksigen untuk dihirup, aku butuh istirahat untuk melanjutkan pencarianku sampai suatu obyek familiar menyeruak dalam pandanganku.Suatu obyek yang sedang duduk di bawah pohon rindang tak jauh dari tempatku, senyumku berlahan mulai mengembang dan kelegaan mulai memenuhi kembali rongga hatiku. Dengan usil aku mengambil sebuah kerikil kecil dan melemparkannya kearah obyek tadi.
Aku semakin tersenyum saat melihat ekspresi terkejutnya ketika melihatku,geza…dia sedang menatapku dengan ekspresi langkanya.
“yes !you can love me again !.” teriakku to the point
Jantungku serasa mau copot saat melihatnya berdiri dan menghampiriku secara berlahan, ‘jangan pingsan..please jangan pingsan’ batinku menguatkan diri. Dia berjongkok di hadapanku dan menyetuh ujung hidungku dengan jari telunjuknya,seakan-akan aku ini hanya sebuah bayangan saja.
Dia tersenyum saat mengetahui bahwa aku ini memang suatu obyek yang nyata di hadapannya,aku pun ikut tersenyum saat mengetahui di leherku sekarang tergantung sebuah kalung cantik pemberian geza barusan.
“happy birthday..” gumamnya dengan senyuman yang terlalu indah untuk di deskripsikan.
Dari situlah aku menjadi tau perasaan geza yang sebenarnya padaku,aku salah paham waktu pertemuanku dengan geza 2 bulan yang lalu. Aku tak sempat tau kebenarannya  dan dengan seenaknya mengambil keputusan sepihak..
Aku yakin..inilah awal dari kebahagiaanku, aku belajar dari rasa sakit ,rasa kesepian,dan rasa kebencian yang ternyata terlalu indah saat telah mempelajarinya.
“dulu..kami terlalu egois, lemah, saling memunggungi satu sama lain dan tak peduli saat tautan tangan kami terlepas. Tapi..di umur kami yang  semakin dewasa, kami sadar..kami harus menjadi kuat, saling mengerti dan berusaha mengeratkan tautan tangan kami yang sempat terlepas ini..”
-sasa_geza-
“aku tak tau sampai kapan Tuhan akan menautkan tangan kami berdua, tapi aku yakin sekeras apapun aku menghindar…aku akan selalu bertemu kamu di ujung jalan.”

-sasa-


Di lain tempat
“geser dikit..”
“jangan nginjek kaki aku dong..”
“jangan berisik..”
“entar aku lakban mulut kamu..”
“hoy! Lagi ngintipin siapa?!!!.”
Suara itu sontak mengagetkan segerombolan anak-anak yang sedang menguntit di balik tembok kelas
“eh..bapak ganteng ~ nggak lagi ngapa-ngapain kok,” ucap jeni pada guru matematika sambil tersenyum gugup dan di dukung oleh anggukan siswa lainnya
“coba, bapak mau lihat.” Guru itupun ikut nimbrung ke gerombolan yang ternyata sedang mengintip sasa dan geza yang sedang ketawa-ketiwi sambil berlarian -_- (author lagi kalap)
“dulu waktu muda bapak juga kayak gitu, bahkan lebih romantis dan bla bla bla…” acara menguntitpun berubah menjadi acara khotbah dadakan

Di tempat latihan cheerleaders
“cesa, mau ngabisin tisu berapa box lagi ?.”Tanya salah satu anggota cheerleaders dengan sabarnya sambil menarik ulur tisu dari wadah box.
“iya, entar aku utangin ke warung.” Timpal satunya lagi
“huweeeee…!!! Geza nolak aku huweeee…!!” tangisnya histeris
Yang lain hanya mampu menahan tawanya saat melihat tingkah cesa yang menangis seperti bayi bajang.

The end

0 komentar:

Post a Comment

 
Template Created by mas lebuh Published by Mas lebuh
Proudly powered by Blogger